DENPASAR, iNews.id - Pencarian ABK KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di perairan Bali menghadapi kendala. Kapal tersebut tak memiliki perlengkapan komunikasi seperti GPS dan radio marine, sehingga sulit menentukan lokasi korban.
"Kami terkendala komunikasi karena kapal nelayan itu memang tidak dilengkapi peralatan komunikasi yang memadai," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada saat mengevakuasi enam ABK di Pelabuhan Benoa, Kamis (2/3/2023).
Darmada mengatakan, setiap kapal wajib memiliki peralatan komunkiasi dalam pelayaran. Hal itu diperlukan sebagai sistem peringatan atau mengirim tanda kepada kapal lain yang bersifat darurat.
Namun ketiadaan alat komunikasi itu belum terkonfirmasi dengan perusahaan yang mengoperasikan KM Linggar Petak 89. Hanya saja Darmada mengatalam kesulitan tim SAR mencari lokasi kapal karena tidak ada petunjuk dari GPS.
"Misalnya alat komunikasi radio marine, kemudian tidak ada GPS-nya, tidak ada AIS-nya, sehingga kami kesulitan melacak kapal ini," katanya.
Hingga kini dari 15 ABK yang berada dalam kapal, 5 orang ditemukan selamat, sedangkan 1 meninggal. Masih ada 9 ABK yang belum jelas keberadaannya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait