BALI, iNews.id - Usai menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, bakal pasangan calon (bapaslon) kepala daerah se-Provinsi Bali menjalani tes psikologi (rohani) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, Sabtu (13/1/2018) pagi. Tes psikologi dilakukan oleh tim dari Himpunan Pskilogi Indonesia (Himpsi).
Satu persatu pasangan bapaslon kepala daerah berdatangan di Kantor KPU Provinsi Bali sekitar pukul 07.30 WITA.
Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung yang diusung dari Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Gerindra, Nyoman Suwirta- Made Kasta hadir lebih dulu di kantor KPU Bali. Kemudian Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur , Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyusul di belakangnya. Keduanya diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Masih dari PDIP juga, hadir Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung lainnya, yaitu Tjokorda Bagus Oka-Ketut Mandia. Kemudian hadir pula Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar I Made Mahayastra - Anak Agung Gde Mayun, yang diusung PDIP. Lalu menyusul pula Tjokorda Raka Kerthiyasa dan Pande Maharani dari Koalisi Gianyar Bangkit (KGB). Sebelum menjalani tes psikologi, mereka berkumpul di satu ruangan.
Anggota KPU Bali, Ni Wayan Widiastuti mengatakan, tes psikologi dilakukan paslon sebagai salah satu syarat dalam pendaftaran pilkada. Diperkirakan tes tersebut akan memakan waktu sekitar tujuh sampai delapan jam ke depan.
“Rangkaian tes yang akan dijalani para kandidat yakni tes kesehatan selama kurang lebih tujuh jam. Mereka juga akan menjalani tes tulis dan tes wawancara yang akan dilakukan oleh tenaga ahli dari Himpsi,” kata dia.
Dia menjelaskan, ruangan tes cagub dan wagub Bali serta cabup dan wabup dipisah. Pasangan cabup dan wabup menjalani pemeriksaan di ruangan lantai 2, sedangkan cagub dan wagub Bali dites di lantai 1, RSUP Sanglah Denpasar.
Menurut dia, tes psikologi ini menjadi satu kesatuan dengan tes kesehatan yang sudah dilakukan. “Secara keseluruhan hasil tes berupa laporan akan diterima KPU Provinsi Bali pada 16 Januari 2018,” katanya.
Editor : Dony Aprian
Artikel Terkait